Scratch Berpikir Komputasional
Rabu, 23 Maret 2022
Drama Monolog (Bahasa Jawa)
GABUT
Wiwit pandemi Covid-19, kabeh wong wis menehi saran
dening pemerintah supaya tetep ing omah. Wong-wong wis kenal karo istilah
"Gabut" minangka istilah iki kanggo sebutan ora nindakake apa-apa.
Gabut singkatan saka "Gaji Buta". Biasane aku nang omah karo bapak lan
ibu, amarga bapak lan ibuku lagi nang luar kota, dadi saiki aku ora ngerti kudu
nindakake kegiatan opo wae.
Wonten Kamar
Aku
: "Saiki enake nyapo, Yo?"
(aku
bingung kudu nindakake kegiatan opo.)
Aku
: “Menyang teras ndelok pemandangan, ketoke enak. Mumpung bapak lan ibu wonten
ing luar kota”
(Aku
wis mikir babagan nindakake kegiatan.)
Aku
: "Ngombe kopi lan maca koran bisa nambahi swasana sing nyenengake ing
teras"
(Nalika
mlaku menyang teras, tiba-tiba aku kepikiran ngombe kopi lan maca koran.)
Aku
: "Kopi wis siap, koran yo wis siap, saiki wayahe menyang teras"
(Sawise
gawe kopi lan mundhut koran, Aku langsung mlaku menyang teras.)
Wonten Teras
Aku
: “Penak tenan deleng pemandangan lan
krungu swarane manuk saka teras omah.”
(Ngrasakake swasana preian ing teras omah.)
Aku
: "Bingung arepe nyapo, yo lungguh ning teras karo ngombe kopi solusine."
(Aku
bisa ngisi kegiatan dina iki kanggo santai ing teras omah.)
Ora perlu preian metu menyang luar kota kanggo
seneng-seneng. Cukup ngombe secangkir kopi, maca koran, lan ngrungokake swara
manuk ing teras omah.
Asal Usul Surabaya (Bahasa Inggris)
Origin of Surabaya
Long
ago there were two predators in East Java. A giant shark named Sura and a giant
crocodile named Baya. Sura is a stubborn and greedy giant shark.
One
day Sura wanted to find food somewhere other than the sea. Sura found the river
where Baya lived.
Sura : "It seems that there is good food in this river."
Seen
by the river there is a deer. Sura ate the deer and returned to the sea again.
The
next day Sura returned to the river to look for the deer again. Suddenly there was
Baya who confronted Sura.
Baya : "You are the one who hunts my
food! No wonder my food is reduced. Isn't there enough fish in the sea for
you?"
Sura : "I only took a little. Besides, I'm tired of the taste
of fish."
Baya : "This is my territory, you go!
or I will beat you!"
The
battle lasted for days. The two predators were exhausted and ended the fight
with a territorial border agreement.
Because
Sura still wants to eat deer, Sura returns to the river where Baya lives. When
Sura arrived and saw a deer on the bank of the river and intended to eat it.
Not long after that, Baya came.
Baya : "Why are you here again? How
stubborn and greedy you are, I will beat you up!"
Baya
immediately attacked Sura's tail by biting it. Sura felt pain because Baya bit
Sura's tail.
-THE END-
CERITA INSPIRATIF
Sirup dan Jamu
Orientasi
Pada siang hari yang panas Andi baru saja pulang sekolah.
Ia adalah anak SMP yang kini menduduki bangku kelas 9. Andi langsung masuk ke
rumah dan disambut hangat oleh Ibunya. Andi segera mandi lalu ganti baju.
Setelah mandi ia langsung menuju ke meja makan karena perutnya lapar. Andi
mengajak Ibunya untuk makan bersama di meja makan.
Perumitan Peristiwa
Ditengah-tengah
mereka sedang makan, ada orang asing yang mengetuk pintu depan rumah mereka.
“Biar
Andi saja yang membuka pintunya, Bu.” Ucap Andi.
“Iya,
Nak.” Ibu Andi menjawabnya.
Andi pun segera
bergegas dari meja makan untuk menuju ke pintu depan. Setelah pintu terbuka
Andi kaget karena ada dua orang asing yang mengenakan jaket kulit warna hitam
dan mukanya sangat garang.
“Dimana Ibumu?” dengan nada keras salah satu dari orang
asing itu berkata.
“Ada apa kalian mencari Ibuku?” Andi tanya balik ke orang
asing tersebut.
Komplikasi
Tiba-tiba Ibu Andi
menyusul Andi ke pintu depan rumah karena mendengar ada suara keributan yang
keras dari luar rumah.
“Ada apa ini, kok ribut-ribut begini?” tanya Ibu Andi ke
Andi.
Ibu Andi pun kaget
karena dua orang tersebut adalah dep kolektor yang menagih hutang Ibu Andi
dengan nominal uang yang banyak.
“Sekarang kami akan sita barang-barang kalian yang ada di
rumah ini!” ucap dep kolektor tersebut dengan keras.
“Silahkan ambil apa yang kalian mau, agar hutangku
terlunasi.” Ucap Ibu Andi.
Resolusi
Pada
malam harinya Andi bertanya kepada Ibunya “Mengapa Ibu mengizinkan mereka
mengambil barang-barang kita?”
“Coba kamu bikinkan Ibu jamu dan sirup!” Ibu Andi
menyuruh Andi.
“Baik, Bu.” Ucap Andi.
Setelah beberapa menit
Andi kembali dengan membawa dua gelas yang berisi jamu dan sirup.
“Ini, Bu. Jamu dan sirupnya.” Ucap Andi sambil menaruh
dua gelas tersebut di meja.
“Coba sekarang kamu minum sirupnya lalu kamu minum juga
jamunya.” Ucap Ibu Andi.
“Sirupnya manis dan Jamunya pahit, Bu.” Ucap Andi setelah
meminum keduanya.
“Itulah mengapa Ibu tadi mengikhlaskan barang-barang yang
ada di rumah ini diambil sama dep kolektor, karena ada saatnya hidup kita manis
dan ada saatnya hidup kita pahit. Saat ini kita berada pada posisi kehidupan
yang pahit dan percayalah suatu hari nanti kehidupan kita akan manis kembali.”
Nasehat Ibu Andi kepada Andi.
“Ibu pun dulu terpaksa harus meminjam uang kepada mereka,
karena keadaan ekonomi kita kurang pada saat itu.” Ibu Andi menjelaskan pada
Andi.
“Iya, Bu. Andi sekarang mengerti keadaannya. Andi akan
berusaha untuk membantu Ibu.” Andi merasa termotivasi berkat nasehat dari
Ibunya.
Koda
Kehidupan kita bisa kita ibaratkan seperti segelas jamu
dan segelas sirup. Ada saatnya kita terpuruk, sedih, dan kehilangan harta benda
dan ada juga saatnya kita senang, gembira, dan bahagia. Percayalah kehidupan
tidak akan seterusnya enak, ada yang tidak enaknya juga.
Sabtu, 19 Maret 2022
SCRATCH BERPIKIR KOMPUTASIONAL
Scratch Berpikir Komputasional