Rabu, 23 Maret 2022

CERITA INSPIRATIF

Sirup dan Jamu

Orientasi

            Pada siang hari yang panas Andi baru saja pulang sekolah. Ia adalah anak SMP yang kini menduduki bangku kelas 9. Andi langsung masuk ke rumah dan disambut hangat oleh Ibunya. Andi segera mandi lalu ganti baju. Setelah mandi ia langsung menuju ke meja makan karena perutnya lapar. Andi mengajak Ibunya untuk makan bersama di meja makan.

Perumitan Peristiwa

Ditengah-tengah mereka sedang makan, ada orang asing yang mengetuk pintu depan rumah mereka.

“Biar Andi saja yang membuka pintunya, Bu.” Ucap Andi.

“Iya, Nak.” Ibu Andi menjawabnya.

Andi pun segera bergegas dari meja makan untuk menuju ke pintu depan. Setelah pintu terbuka Andi kaget karena ada dua orang asing yang mengenakan jaket kulit warna hitam dan mukanya sangat garang.

            “Dimana Ibumu?” dengan nada keras salah satu dari orang asing itu berkata.

            “Ada apa kalian mencari Ibuku?” Andi tanya balik ke orang asing tersebut.

Komplikasi

Tiba-tiba Ibu Andi menyusul Andi ke pintu depan rumah karena mendengar ada suara keributan yang keras dari luar rumah.

            “Ada apa ini, kok ribut-ribut begini?” tanya Ibu Andi ke Andi.

Ibu Andi pun kaget karena dua orang tersebut adalah dep kolektor yang menagih hutang Ibu Andi dengan nominal uang yang banyak.

            “Sekarang kami akan sita barang-barang kalian yang ada di rumah ini!” ucap dep kolektor tersebut dengan keras.

            “Silahkan ambil apa yang kalian mau, agar hutangku terlunasi.” Ucap Ibu Andi.

Resolusi

Pada malam harinya Andi bertanya kepada Ibunya “Mengapa Ibu mengizinkan mereka mengambil barang-barang kita?”

            “Coba kamu bikinkan Ibu jamu dan sirup!” Ibu Andi menyuruh Andi.

            “Baik, Bu.” Ucap Andi.

Setelah beberapa menit Andi kembali dengan membawa dua gelas yang berisi jamu dan sirup.

            “Ini, Bu. Jamu dan sirupnya.” Ucap Andi sambil menaruh dua gelas tersebut di meja.

            “Coba sekarang kamu minum sirupnya lalu kamu minum juga jamunya.” Ucap Ibu Andi.

            “Sirupnya manis dan Jamunya pahit, Bu.” Ucap Andi setelah meminum keduanya.

            “Itulah mengapa Ibu tadi mengikhlaskan barang-barang yang ada di rumah ini diambil sama dep kolektor, karena ada saatnya hidup kita manis dan ada saatnya hidup kita pahit. Saat ini kita berada pada posisi kehidupan yang pahit dan percayalah suatu hari nanti kehidupan kita akan manis kembali.” Nasehat Ibu Andi kepada Andi.

            “Ibu pun dulu terpaksa harus meminjam uang kepada mereka, karena keadaan ekonomi kita kurang pada saat itu.” Ibu Andi menjelaskan pada Andi.

            “Iya, Bu. Andi sekarang mengerti keadaannya. Andi akan berusaha untuk membantu Ibu.” Andi merasa termotivasi berkat nasehat dari Ibunya.

Koda

            Kehidupan kita bisa kita ibaratkan seperti segelas jamu dan segelas sirup. Ada saatnya kita terpuruk, sedih, dan kehilangan harta benda dan ada juga saatnya kita senang, gembira, dan bahagia. Percayalah kehidupan tidak akan seterusnya enak, ada yang tidak enaknya juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SCRATCH BERPIKIR KOMPUTASIONAL

 Scratch Berpikir Komputasional